Menghadapi Kematian Dengan elegan Semua orang tak akan menyangkal bahwa tidak ada yang pasti dalam kehidupan ini selain mati. Manusia boleh memiliki sederet rencana besar, namun tidak ada satu pun yang berani memastikan ia akan mampu mewujudkan rencana tersebut. Tapi setiap orang berani menjamin, sepanjang apa pun usia manusia, pada saat yang telah ditentukan, ajal pasti datang menjegal. Dan kepastian akan kedatangannya pun menjadi rahasia abadi. `Izrail Bilang; Ini Hari Terakhirku merupakan sekumpulan tulisan karya Ahmad Rifa’I Rif’an yang kembali mengingatkan pembaca betapa singkatnya hidup ini sekaligus mengingatkan pembaca betapa pasti dan rahasianya kematian. `Izrail bisa datang kapan saja, tanpa bertanya dulu sudah siap atau tidak kita menyambutnya, tanpa mau tahu kita sedang dimana dan sedang apa. Ketika telah tiba waktunya, tak ada satu kekuatan pun yang mampu mengajukan atau menundanya. Hebatnya, tak banyak dari kita yang mampu menghayati fakta tak terbantah tersebut. Banyak dari kita tetap terbuai maksiat mesti sadar saat itu ajal bisa datang menjegal. Maka tak berlebih bila Rasullulah bersabda, “Orang yang paling banyak mengingat kematian dan paling siap menghadapinya, mereka itulah orang-orang yang cerdas. Mereka pergi dengan kemuliaan dunia dan kemuliaan akherat.” (hal. 16-17). Ada manfaat besar ketika seseorang selalu mampu mengingat kematian, mampu menganggap bahwa nafas ini, detik ini, hari ini, atau minggu ini merupakan kesempatan yang dikaruniakan Allah untuk terakhir kali. Salah satunya adalah self control atau pengendalian diri. Tidak mudah tergoda untuk melakukan cara-cara kotor untuk mendapatkan yang diinginkan. Maraknya korupsi, penipuan, jual beli kasus, penimbunan bahan pokok, bisa dipastikan saat melakukan pelaku tak ingat mati. Mereka menyangka hidup akan abadi. Selain itu, dengan mengingat mati kita tidak mudah menyakiti dan mendzalimi sesama. Kita akan selalu menebar kasih sayang pada siapa pun. Kita akan buru-buru meminta maaf atas kesalahan yang terlanjur diperbuat sekaligus selalu membuka pintu maaf kepada sesama (hal. 20). Bila saat ini kita masih diberi kesempatan kita harus memanfaatkan sebaik-baiknya serta terus waspada karena ada beberapa kemungkinan mengapa Allah masih berkenan memperpanjang usia kita. Di antaranya, pertama, mungkin amal kebaikan kita masih terlalu sedikit, sehingga Allah memberi kesempatan untuk beramal kebih banyak; kedua, mungkin amal-amal kebaikan kita sudah banyak, dan jatah usia ini merupakan ujian Allah, bisakah kita mempertahankan kebaikan tersebut (hal. 27). Meski ingat mati adalah hal penting, namun hal yang lebih penting adalah berfikir tentang kehidupan setelah mati, tentang bekal yang kita bawa untuk menjalani kehidupan abadi di sana. Hal-hal itulah yang selanjutnya diangkat penulis dalam tulisan-tulisan yang dimuat dalam buku ini. (Moh. Romadlon)
Judul | : `Izrail Bilang; Ini Hari Terakhirku | Penulis | : Ahmad Rifa`i Rif`an | Penerbit | : Mizan | Tahun | : 2014 | Genre | : Islam | Tebal | : 814 Halaman | ISBN | : 978-6021-337-16-5 |
|