Belajar Bahasa Inggris dalam 30 Hari Sebagian orang berpendapat bahwa belajar bahasa Inggris itu sulit dan rumit. Padahal sebenarnya bahasa Inggris itu mudah dan tidak serumit yang dibayangkan jika kita tahu bagaimana cara mempelajarinya. Metode sistematis memang menjadi bekal utama, namun, jika kita tidak bersungguh-sungguh mempelajarinya maka sampai kapan pun kita tidak akan pernah menguasai bahasa Inggris dengan baik. Jadi, antara metode dan keseriusan belajar, haruslah selalu berdampingan.
Pada dasarnya, ada beberapa metode khusus yang harus diperhatikan dalam mempelajari bahasa Inggris. Pertama, you should think that English is easy (berpikirlah bahwa bahasa Inggris itu mudah). Kedua, kuasai dasar-dasar tata bahasa Inggris yang ada di dalam buku ini secara serius dan mendalam. Jika kita serius maka kita akan mampu menaklukkan bahasa Inggris dalam waktu cepat. Ketiga, practice English with your friends (praktikkan bahasa Inggris dengan teman-teman Anda). Keempat, bring your dictionary whenever and wherever you go (bawalah kamus kapan pun dan di mana pun). Kelima, don’t be shy to ask (jangan malu bertanya). Keenam, make English fun (buatlah bahasa Inggris itu menyenangkan). Dan terakhir, banyaklah berdoa agar senantiasa diberi kemudahan dalam mempelajari bahasa Inggris (hal 15-16). Buku ini berisi metode-metode belajar bahasa Inggris yang cukup praktis, mudah dan sistematis, dapat dipelajari hanya dalam waktu 30 hari. Buku ini cocok dijadikan referensi tambahan bagi anak-anak SMP, SMA, mahasiswa, bahkan oleh siapa saja yang tengah mengalami kesulitan dan kebuntuan dalam mempelajari bahasa Inggris. Hari pertama, kita diajak mempelajarai Part of Speech atau fungsi kata dalam sebuah kalimat. Setiap kalimat, baik lisan maupun tulisan, tidak akan bisa terlepas dari susunan kata-kata. Maka, mempelajari part of speech adalah hal pertama kali yang harus dilakukan oleh seseorang yang ingin menguasai bahasa Inggris (hal 23-40). Hari kedua hingga keempat belas, akan diulas secara rinci tentang tenses. Fakta di lapangan membuktikan, banyak pelajar mengalami kesulitan saat mempelajari tenses. Karena sulit, mereka cenderung memilih beralih ke pembahasan lain. Padahal, tanpa penguasaan tenses, mereka tidak akan bisa merangkai kalimat tertulis maupun lisan secara benar. Maka, penguasaan tenses adalah sebuah ‘keniscayaan’ bagi siapa saja yang ingin mendalami bahasa Inggris (hal 41-98). Hari kelima belas, menerangkan tentang Concord atau Agreement (kesesuaian antara unsur-unsur yang membentuk kalimat, meliputi subjek, kata kerja bantu dan verb, kata benda dan kata ganti orang, serta predikat dan kata keterangan waktu yang digunakannya). Perlu ‘keseriusan ekstra’ dalam mempelajari bab ini, karena dalam bahasa Indonesia tidak dikenal istilah concord, sehingga agak sulit untuk membandingkannya (hal 99-103). Pada hari ke-29 dan 30, kita mendapat tugas untuk menerjemahkan ke dalam bahasa Indonesia 2 buah cerita pendek berbahasa Inggris (hal 202-211). Sedikit saran saya untuk buku ini, jika kelak dicetak ulang, alangkah lebih baik penulis menambahkan tata cara membaca setiap kata dan kalimatnya, berikut bonus CD berisi contoh-contoh pelafalan kata dan kalimat tersebut. Harapannya, pembaca (khususnya bagi para pemula) akan lebih mudah mempraktikkan sekaligus menghindari kesalahan dalam pengucapan. (Sam Edy Yuswanto, Kebumen) Judul | : Joss Bahasa Inggris dalam 30 Hari | Penulis | : Badiatul Roziqin | Penerbit | : DIVA Press | Tahun | : 2013 | Genre | : Bahasa Inggris | Tebal | : 265 Halaman | ISBN | : 978-6022-790-61-7 |
|