Athirah adalah seorang wanita berkulit putih dari Bone, Sulawesi Selatan. Dia tak lain wanita yang melahirkan seorang saudagar, Jusuf Kalla. Athirah jelas menempa Jusuf sehingga menjadi negarawan. Athirah, novel karya Alberthiene Endah, menghadirkan kisah betapa berartinya seorang Athirah bagi Jusuf. Sebagai anak lelaki tertua dalam keluarga, dalam usia yang begitu muda, Jusuf telah mengemban tugas besar untuk menjaga ibunda. Maklum, sewaktu Jusuf masih SMP, ayahnya menikah lagi. Athirah dimadu. Sebagai wanita biasa, Athirah limbung diperlakukan demikian oleh Haji Kalla. Athirah dan anak-anak menjadi gundah menghadapi kenyataan Kalla kawin lagi. Perasaan Athirah dapat ditangkap dari pernyataan berikut. "Kehilangan Bapak membuatku sedih. Sama sedihnya ketika kusadari, aku pun sesungguhnya hendak melawan. Kau bisa mengatakan itu sebagai tak ikhlas. Aku lebih mengatakannya sebagai tak siap" (hal 67). Dengan inspirasi bersumber dari Jusuf Kalla, penulis berhasil merangkai kisah Athirah menjadi sebuah buku yang menyajikan kedalaman makna cinta, kesabaran, perjuangan, dan keikhlasan. Dengan tetap menelan pil pahit kenyataan bahwa dirinya dimadu, Athirah pada akhirnya menyadari hidup tidak berakhir hanya karena dimadu. Perjuangan Athirah mengarungi kehidupan pernikahan dengan setengah kepala keluarga justru menjadi arena pelajaran kehidupan tersendiri bagi Jusuf. Menyaksikan sendiri kisah ibunya, membuat cinta Jusuf berlipat-lipat. Athirah pun akhirnya berhasil menemukan kembali kepercayaan diri, bahkan menjadi pebisnis mandiri sukses. Jusuf juga belajar memahami makna menjaga hati seorang wanita. Hal itu dapat terbaca dari ungkapan ini. "Aku akan tetap ada di Ujungpandang, satu kota dengan ibuku. Itu menjadi tekadku. Biarlah adik-adikku bisa menjelajah dunia, menuntut ilmu ke negeri-negeri yang mereka impikan. Bapak pasti mampu membiayai itu. Tapi aku akan berada di Ujungpandang sebagai penjaga ibuku" (hal 239). Selain mengisahkan Athirah, novel ini juga menceritakan seorang wanita lain yang juga besar artinya dalam kehidupan Jusuf. Mufidah namanya, seorang gadis asal Sumatra yang berhasil mencuri hati Jusuf. Sejak SMA, Jusuf dan Mufidah sudah saling mengenal. Proses perkenalannya pun cukup menggelitik. Mufidah tidak begitu saja menerima segala perhatian Jusuf. Namun, bukan Jusuf namanya jika langsung menyerah tanpa berjuang menaklukkan sikap tak acuh yang ditunjukkan pujaan hati. Dia juga cinta pertama yang akhirnya berhasil disunting menjadi istrinya. Lihat saja kalimat Jusuf, "Aku harus mengenal gadis itu kurang dari 1x24 jam. Lebih cepat, lebih baik" (hal 180). Membaca novel ini seakan mendengarkan Jusuf Kalla berkisah. Beberapa guyonan khasnya muncul dalam dialog yang membuat buku semakin menarik. Pembaca dibuat menangis dan tertawa bersama, seolah ikut mencecap pahit manis pengalaman hidup yang dialami salah satu mantan Wakil Presiden Indonesia ini. Novelisasi biografi ini mengajarkan kembali makna cinta dan kehidupan. Kisah menjadi sangat berguna karena tokoh yang difiksikan dalam cerita sesungguhnya memang ada dalam kenyataan. (Marisa Agustina - sumber: www.koran-jakarta.com) Judul | : Athirah | Penulis | : Alberthiene Endah | Penerbit | : Noura Books | Tahun | : 2013 | Genre | : Novel Biografi | Tebal | : 404 Halaman | ISBN | : 978-602-7816-67-1 |
|