Menikmati Indahnya Butiran Salju di India 
Anggapan sebagian orang bahwa berwisata salju itu berat diongkos alias sangat mahal ternyata tidak sepenuhnya benar. Yoli Hemdi telah membuktikan, hanya dengan biaya 3 jutaan, dia berhasil jalan-jalan menikmati indahnya butiran salju di Kashmir, Himalaya dan India selama 17 hari. Kashmir, Himalaya dan India merupakan bekas jajahan Inggris. Maka, tak heran bila rakyat jelata di sana mampu berbahasa Inggris. Selama ini, wisata salju identik dengan Eropa. Padahal, tidak demikian adanya. Sebab, keajaiban butiran salju alami juga dapat dinikmati di Kashmir, Himalaya dan India. Yang mencengangkan, banyak teman bule yang dijumpai penulis, bahkan sampai menjual rumah, mobil dan perusahaannya untuk bermukim di Kashmir, Himalaya atau India. Usut punya usut, ternyata di antara alasan kepindahan mereka karena Kashmir, Himalaya dan India, tak hanya sekadar memberikan kesejukan butiran salju. Tetapi juga memiliki keindahan alam, budaya atau peradaban yang agung, perjalanan-perjalanannya seru, serta kejutan demi kejutan yang membuat hidup mereka menjadi terasa lebih indah dan berwarna. Hal-hal itulah yang tak ditemukan pada wisata salju Eropa yang cenderung terlalu rapi, serba diatur, dan lebih banyak campur tangan manusia, sehingga kejadian-kejadian seru pun kurang bisa dirasakan. Kashmir terletak di utara sub-benua India. Wilayahnya berupa lembah yang sangat indah, dikelilingi oleh pegunungan. Kashmir dikuasai oleh 3 negara, yakni Pakistan, India dan China. India menguasai Kashmir bagian tengah dan selatan. Himalaya merupakan barisan pegunungan yang memisahkan anak benua India dan Dataran Tibet dan tempat beradanya gunung-gunung tertinggi di dunia, seperti Gunung Everest. Himalaya (yang berarti tempat kediaman salju) memanjang 2.400 km melintasi 6 negara yaitu Tibet, Pakistan, India, China, Bhutan, dan Nepal. Sementara India, merupakan sebuah negara di Asia Selatan. Perjalanan wisata penulis kali ini banyak berkaitan dengan India, sebagai pintu masuk sekaligus kunci dari keberhasilan menjelajahi Kashmir dan Himalaya karena India adalah gerbang termudah dan termurah (halaman 1-2). Untuk dapat menikmati wisata salju di Kashmir atau Himalaya, seseorang bisa datang kapan saja. Bahkan, di musim panas pun salju tetap terhampar abadi. Tetapi penulis menganjurkan agar datang pada musim panas atau monsoon, karena pada musim dingin seringkali membuat para pelancong yang berasal dari daerah tropis tak kuat dengan suhu ekstrem dan bahkan sejumlah objek wisata terpaksa ditutup akibat salju yang terlalu tebal. Di antara pengalaman berkesan yang dialami penulis adalah ketika dia berkunjung ke Gunung Gulmarg yang memiliki gondola (kereta gantung) tertinggi di dunia. Penulis menyarankan sebelum ke tempat lokasi wisata, untuk terlebih dulu membeli tiket via online. Sebab membeli tiket langsung saat tiba di Gulmarg sama saja menyiksa diri sendiri. Antrenya bisa berjam-jam saking banyaknya pengunjung, bahkan bisa jadi sudah jauh-jauh datang malah harus menelan rasa kecewa karena kehabisan tiket (halaman 94). Di dalam gondola yang terus melaju menembus awas itulah banyak panorama indah yang penuh dengan keajaiban menakjubkan. Di ketinggian 13.500 kaki dari permukaan laut, setelah menembus awan, penulis akhirnya dapat menyaksikan hamparan salju yang berkilauan diterpa cahaya mentari (halaman 96-100). Penulis juga merasakan sensasi salju abadi di Puncak Tertinggi Rohtang Pass (salah satu puncak tertinggi Pegunungan Himalaya. Bagi penulis, perjalanan menuju Rohtang Pass tidak akan membosankan (terlebih jalanan menuju ke sana beraspal mulus sehingga perjalanan terasa sangat nyaman). Pegunungan bersalju, batu-batu tebing yang rancak, dan pesona jurang-jurang curam terlalu indah untuk dilewatkan. Ketika tiba di kawasan Rohtang Pass, penulis disambut oleh hamparan salju bak permadani putih bercahaya kemilau. Selain wisata salju, penulis juga mengunjungi beberapa wisata lain yang tak kalah indah, seperti sensasi Kota Tua Srinagar, sumber air panas di lembah dingin Manikaran, menikmati kota Shimla (kota tertinggi di dunia), dan lain-lain. Yang unik, selama berwisata, penulis sengaja mengenakan baju batik untuk mengenalkan salah satu kekhasan budaya di negeri ini. Asyiknya lagi, selama berwisata, penulis banyak berkenalan dan berbaur akrab dengan warga sekitar yang ramah-ramah. Buku traveling ini juga dilengkapi rute transportasi di Kashmir, Himalaya dan India, perincian biaya keseluruhan (yang ternyata hanya berkisar 3 jutaan), info penginapan (mulai yang paling murah sampai yang mahal, berikut nama-nama hotelnya, alamat, no. telpon dan tarif per harinya), kuliner dan belanja super hemat. (Sam Edy Yuswanto, Kebumen)
Judul | : Rp 3 Jutaan Wisata Salju; Kashmir, Himalaya & India | Penulis | : Yoli Hemdi | Penerbit | : B-First | Tahun | : 2013 | Genre | : Memoar Traveling | Tebal | : 218 Halaman | ISBN | : 978-6028-864-93-0 |
|